Transla ITS Gelar Kuliah Tamu Manajemen Strategi Survival Perusahaan

    Transla ITS Gelar Kuliah Tamu Manajemen Strategi Survival Perusahaan
    Direktur Utama dari PT Dirgantara Indonesia (Persero), Dr Ir Elfien Goentoro MBA ketika menjelaskan materi mengenai manajemen strategi survival perusahaan

    SURABAYA — Manajemen survival perusahaan telah menjadi isu penting agar bisnis dapat bertahan di era krisis ekonomi. Berangkat dari hal tersebut,  Departemen Teknik Transportasi Laut (Transla), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar kuliah tamu yang bertajuk Manajemen Strategi Survival Perusahaan. Acara ini menghadirkan Direktur Utama dari PT Dirgantara Indonesia (Persero), Dr Ir Elfien Goentoro MBA  sebagai narasumber.

    Dr Ir Elfien Goentoro MBA memaparkan, terdapat tiga poin utama dalam kuliah tamu ini yang membahas lebih dalam mengenai manajemen survival perusahaan. Tiga poin utama tersebut meliputi pengenalan manajemen strategi, implementasi manajemen strategi, dan manajemen perubahan atau transformasi.

    Elfien menuturkan manajemen strategi merupakan suatu proses atau penyusunan strategi, “Dalam sebuah perusahaan atau organisasi diperlukan strategi yang berkaitan antara kemampuan internal dan hubungan dengan luar atau eksternal, ”ungkapnya, Selasa (1/11/2022).

    Permasalahan utama dalam manajemen strategi adalah dalam implementasinya. Menurutnya, selama di kuliah mahasiswa mungkin telah banyak belajar mengenai strategi atau planning, namun yang sulit justru adalah implementasinya. “Sehingga dari hal tersebut dibentuklah hal yang dinamakan sebagai pemilihan strategi, ” tutur Elfien.

    Pemilihan strategi dalam manajemen survival perusahaan bertujuan untuk mencapai sebuah kompetitif keuntungan. Sehingga dari pemilihan strategi tersebut akan dihasilkan suatu keunggulan bersaing dari kompetitor perusahaan. Pemilihan strategi tersebut ditujukan untuk menjadikan perusahaan kita berbeda sehingga akan jauh lebih unggul dari kompetitor.

    Dr Ir Elfien Goentoro MBA saat menjelaskan implementasi manajemen strategi berdasarkan pengalaman pribadi

    Ketika menjelaskan materi mengenai implementasi manajemen strategi, Elfien menjelaskan terkait dengan pengalaman pribadinya ketika mengelola PT Pelayaran Nasional (PT Pelni) Indonesia tahun  2015-2017. Dalam melakukan sebuah manajemen strategi, perlu untuk mengetahui dan menganalisa kelebihan dan kekurangan dari perusahaan hal ini ditujukan agar strategi yang dibentuk nantinya benar-benar sesuai dengan kondisi perusahaan. 

    Terakhir, Elfien menerangkan bahwa dalam manajemen strategi perusahaan harus dipertimbangkan dari perbandingan antara bisnis lama dan bisnis baru. Dari pertimbangan tersebut akan dibentuk sebuah proteksi atau pertahanan terhadap bisnis yang dijalani, “Perlu diperhatikan juga sebuah revitalisasi internal serta kinerja keuangan konsolidasi, ” terangnya. 

    Revitalisasi internal dapat diartikan sebagai sebuah pembaruan atau penghidupan kembali terhadap strategi yang dijalani. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi suatu manajemen krisis terhadap perusahaan. Adapun kinerja keuangan konsolidasi terjadi disaat perusahaan mempunyai suatu kesempatan, namun kondisi internalnya lemah. Sehingga disitulah terdapat kebutuhan terhadap revitalisasi internal.

    Elfien menjelaskan bahwa manajemen perubahan atau transformasi merupakan sebuah hal untuk melakukan pengecekan kembali terhadap validasi strategi perusahaan. Jika dari validasi dihasilkan suatu hal yang perlu diperbaiki, maka perubahan dapat dilakukan guna lancarnya rencana perusahaan. Sehingga perusahaan berjalan dengan semestinya. (*)

    Reporter: ion1
    Redaktur: Shinta Ulwiya 

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Masuk Kategori Terpopuler, UNAIR Raih Dua...

    Artikel Berikutnya

    Fun Run Fun Ride Meriahkan Dies Natalis...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami