Kajati Jatim Mia Amiati: 5 Hikmah Dalam Peringati Maulid Nabi Muhammad 12 Rabiul Awal 1446 H/2024

    Kajati Jatim Mia Amiati: 5 Hikmah Dalam Peringati Maulid Nabi Muhammad 12 Rabiul Awal 1446 H/2024

    Surabaya - Kepala Kejaksaan Jawa Timur (Kajati Jatim), Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA., CSSL, menjelaskan hikmah dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad 12 Rabiul Awal 1446 H/2024.

    "Maulid Nabi menjadi momentum yang sangat berharga bagi seluruh umat Islam. Perayaan ini menjadi ajang untuk meneladani sikap Rasulullah dalam menjalani kehidupan di dunia, " ujar Mia Amiati, Minggu (14/9/2024) malam.

    Menurut Mia, banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari Maulid Nabi Muhammad SAW, antara lain:

    Hikmah pertama yang bisa kita petik adalah pentingnya berbagi dan berbuat baik terhadap sesama manusia, hal ini digambarkan dengan Kedermawanan Serta Kemurahan Hati Nabi Muhammad Saw.

    Kedua adalah Kesederhanaan Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita semua, agar tidak terlalu terpaku pada materi dan menjalani kehidupan sederhana dengan penuh rasa syukur.

    Ketiga adalah Keadilan Nabi Muhammad SAW menjadi contoh paling sempurna sebagai seorang pemimpin yang adil.

    "Hikmah yang dapat kita ambil adalah, pentingnya memperlakukan semua orang secara adil, tanpa memandang suku, ras, dan agama, " ujarnya.

    Keempat adalah Ketekunan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita semua, agar tetap teguh dan bersabar dalam menghadapi ujian kehidupan.

    Kelima adalah Rasa Cinta dan Kasih Sayang yang diajarkan Nabi Muhammad SAW merupakan fondasi yang kuat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.@Red.

    Mayzha

    Mayzha

    Artikel Sebelumnya

    Perhutani KPH Banyuwangi Berikan Beras Gratis...

    Artikel Berikutnya

    Babinsa Koramil 0830/02 Semampir Komsos...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami